100% FREE

Kamis, 21 April 2011

M-Teens with Kartini's Day

Kartini adalah salah satu permata yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Sosok perempuan ini dikenal tidak mengenal lelah dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Tidak ada salahnya jika kita flashback pada tahun 1800-an, di mana Kartini muda hidup. 
Kartini gadis yang terlahir dan besar di dalam kalangan priyayi atau bangsawan kelas atas. 
Pada masa itu, kehidupannya sebagai anak bupati yang hidup di zaman Belanda tentu sangat berkecukupan. Selain cantik, Kartini juga smart. Namun sayang, kepintaran dan kemauan kerasnya untuk sekolah tidak didukung oleh keluarga. Doi harus rela dipingit setelah berusia 12 tahun, setelah menamatkan pendidikannya di ELS (Europese Lagere School) setingkat SD. Secara ya sobat, zaman segitu cewek harus rela dipingit untuk kemudian dinikahkan dengan cowok yang sepadan dengannya. 
Akhirnya Kartini muda berontak. Cewek kelahiran Jepara ini berkeinginan untuk mencerdaskan cewek pada masanya karena pada saat itu, cewek tidak diberi kesempatan sama seperti cowok. Berkat perjuangan Ibu Kartini demi emansipasi perempuan, akhirnya perempuan Indonesia memiliki tempat yang sama seperti cowok sobat. Namun sayang, Kartini wafat di usia 25 tahun.
Kini, banyak Kartini-kartini muda yang mengikuti jejak pahlawan emansipasi perempuan tersebut. Tidak perlu menyebut jauh-jauh, di sekolah kita, sobat M-Teens sendiri banyak yang berprestasi dan mendapat julukan Kartini muda abad 21. 


Dorong Prestasi Kartini Modern
Siapa yang tidak mengenal Kartini? Perempuan ini memperjuangkan emansipasi, kedudukan dan juga peranan kaum hawa di Indonesia agar tidak lagi dipandang sebelah mata oleh kaum adam.
Jika berbicara mengenai jasa ibu Kartini untuk kita, tentu banyak sekali. Hingga dua lembar M-Teens juga nggak akan mampu memuat jasa ibu Kartini, hehe (lebay). Para cewek patut bersyukur atas perjuangan Kartini. Untung ada ibu Kartini, kalau tidak mungkin perempuan Indonesia akan mengalami hal yang sama seperti yang dialami Kartini dulu. Kerjanya hanya seputar urusan dapur dan rumah.
Kartini zaman sekarang jauh lebih beruntung dibandingkan dengan perempuan zaman dulu. Jika perempuan Indonesia kini jauh lebih maju, berkembang dan mampu berkarya sama seperti laki-laki dibandingkan dengan era Kartini. 
Ini semua berkat perjuangan ibu Kartini. Selain itu, perkembangan dan kemajuan zaman yang pesat juga maju turut mendorong potensi dan prestasi Kartini-kartini modern. Maka dari itu, nggak heran jika pemikiran Kartini masa kini juga maju.
Namun siapa bilang jika semua orang menghormati jasa Ibu Kartini. Bukti sikap yang tidak menghargai dan tidak menghormati perjuangan Kartini beratus silam adalah dengan memperlakukan perempuan dengan tidak sepautnya. Seperti contoh kasus KDRT yang saat ini banyak kita temui dan banyak kita dengar baik melalui media elektronik dan media lainnya. Padahal negara Indonesia adalah negara hukum sobat, namun ternyata banyak juga orang yang melanggar hukum. Geram banget kalo mengetahui ada orang yang melakukan kekerasan terhadap perempuan. Karena itu sama saja menyia-nyiakan perjuangan Kartini.
Banyak memang kasus kekerasan seperti ini, namun bukan berarti pihak negara tidak melindungi warga negaranya melalui hukum yang melindungi perempuan. Dalam kasus seperti perempuan  harus bisa tegas dan berani. Sifat seperti ini adalah sifat yang Kartini banget. 
Perempuan yang menjadi korban KDRT harus berani melawan kalau memang benar. Tapi kalau dengan melawan si penganiaya malah menjadi ya harus berani lapor polisi agar segera ditindak lanjuti.

Teruskan Perjuangan Kartini
Perempuan Indonesia kini bisa menikmati persamaan derajat dengan cowok. Nggak hanya cowok saja yang memiliki kesempatan untuk menduduki peringkat dan derajat yang tinggi. Istilah persamaan Gender tentu sangat akrab di telinga kita. Raden Ajeng Kartini lah yang telah memperjuangkannya untuk kita hingga kini perempuan Indonesia mampu berkiprah di berbagai aspek. 
Ternyata sobat,  perjuangan seorang Kartini nggak hanya berhenti hingga beliau wafat saja. setelah Indonesia merdeka dan buah manis dari perjuangan Kartini, perempuan Indonesia, khususnya perempuan Malang harus meneruskan  perjuangan Kartini. 
Sebagai pemudi, kita nggak boleh tinggal diam dan lantas lepas tangan menikmati semua perjuangan Kartini. Kartini sudah memperjuangkannya untuk perempuan Indonesia. sebagai rasa terima kasih kita harus meneruskan perjuangan Ibu Kartini agar tidak terhenti dan sia-sia.
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk meneruskan perjuangan Kartini dan mengedepankan emansipasi perempuan. Karena nggak bisa dipungkiri juga sobat, banyak sekali perempuan di Indonesia, khususnya perempuan Malang yang memiliki potensi luar biasa yang nggak kalah dengan cowok. Sayang banget kan jika potensi seperti itu nggak dikembangkan secara serius. 
Nggak usah muluk-muluk berbicara mengubah orang lain dan mengembangkan potensi orang lain. Semua itu akan lebih mudah jika kita memulainya dari diri sendiri. Memanfaatkan potensi yang ada dalam diri sendiri bagiku bisa dikatakan sebagai upaya untuk meneruskan perjuangan.
Nggak hanya memanfaatkan potensi, namun Bunga juga mengaku memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Pemanfaatan tanpa pemaksimalan juga tidak akan berhasil dengan baik kan sobat. Memaksimalkan potensi juga bisa menjadi bukti dan eksistensi cewek. Cewek pun juga bisa mengungguli cowok. 
Kalau sebagai pelajar, memaksimalkan potensi adalah dengan belajar dan mempertahankan prestasi. Kalau di bidang non akademik, bisa memaksimalkan kemampuan di bidang modeling adalah contohnya. Aktif mengikuti perlombaan seperti Putri Kartini, fashion show dan lain sebagainya.

Mitra Advertorial